Ketegangan antara Indonesia dan China terkait wilayah laut Natuna memanas. Untuk diketahui, China tidak mengklaim kepulauan Natuna tapi yang mereka klaim adalah separo dari luas laut Natuna yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Dalam konflik yang memanas beberapa hari ini, konfrontasi baru antara TNI AL melawan Cost Guard China atau Polisi Air atau semacam Bakamla/Badan Keamanan Laut. Angkatan Laut Tentara China belum turun.
Tensi konfrontasi ini jauh lebih parah dan panas dibandingkan dengan kasus Ambalat. Pasalnya beberapa kali armada kapal CCG (Penjaga Pantai China) dilaporkan terus berusaha menganggun usaha penegakan hukum yang dilakukan kapal perang TNI AL atas illegal fishing yang dilakukan kapal nelayan China.
Dan merujuk ke peristiwa yang paling baru, yakni insiden pada 17 Juni lalu, kapal CCG yang diketahui dengan identitas Haijing 3303 berani mengejar sampai jarak yg cukup dekat dengan korvet KRI Imam Bonjol-383 yang sedang menyeret kapal ikan asing asal China, Han Tan Cou dengan nomer lambung 19038.
dua kapal sudah siap dalam posisi serang
Sebelumnya empat KRI, termasuk KRI Sutanto-377, KRI Teuku Umar-385, dan KRI Todak-631 telah melakukan pengejaran pada 12 kapal asing dari China yang terindikasi melakukan illegal fishing. Dari 12 kapal asing, satu kapal tertangkap, dan sisanya berhasil melarikan diri. Drama pengejaran kapal ikan ini berlangsung keras, karena beberapa kali dilakukan tembakan peringatan dari kapal perang TNI AL namun tak digubris.
Dalam foto yang dirilis Dinas Penerangan Komando Armada Barat (Koarmabar) hari ini (21/6/2016). Diperlihatan foto-foto dramatis atas insiden di perairan Natuna pada 17 Juni lalu. Bahkan dalam foto nampak seolah kanon pada Haijing 3303 seperti diarahkan ke KRI Imam Bonjol-383, malah jika dilihat kapal penjaga pantai Cina tersebut bermanuver seperti memotong arah laju KRI Imam Bonjol-383. Dan berikut foto-foto eksklusif dari Dispen Koarmabar yang diperoleh dari sumber Merdeka.com.
Dalam konflik yang memanas beberapa hari ini, konfrontasi baru antara TNI AL melawan Cost Guard China atau Polisi Air atau semacam Bakamla/Badan Keamanan Laut. Angkatan Laut Tentara China belum turun.
Tensi konfrontasi ini jauh lebih parah dan panas dibandingkan dengan kasus Ambalat. Pasalnya beberapa kali armada kapal CCG (Penjaga Pantai China) dilaporkan terus berusaha menganggun usaha penegakan hukum yang dilakukan kapal perang TNI AL atas illegal fishing yang dilakukan kapal nelayan China.
Dan merujuk ke peristiwa yang paling baru, yakni insiden pada 17 Juni lalu, kapal CCG yang diketahui dengan identitas Haijing 3303 berani mengejar sampai jarak yg cukup dekat dengan korvet KRI Imam Bonjol-383 yang sedang menyeret kapal ikan asing asal China, Han Tan Cou dengan nomer lambung 19038.
dua kapal sudah siap dalam posisi serang
Sebelumnya empat KRI, termasuk KRI Sutanto-377, KRI Teuku Umar-385, dan KRI Todak-631 telah melakukan pengejaran pada 12 kapal asing dari China yang terindikasi melakukan illegal fishing. Dari 12 kapal asing, satu kapal tertangkap, dan sisanya berhasil melarikan diri. Drama pengejaran kapal ikan ini berlangsung keras, karena beberapa kali dilakukan tembakan peringatan dari kapal perang TNI AL namun tak digubris.
Dalam foto yang dirilis Dinas Penerangan Komando Armada Barat (Koarmabar) hari ini (21/6/2016). Diperlihatan foto-foto dramatis atas insiden di perairan Natuna pada 17 Juni lalu. Bahkan dalam foto nampak seolah kanon pada Haijing 3303 seperti diarahkan ke KRI Imam Bonjol-383, malah jika dilihat kapal penjaga pantai Cina tersebut bermanuver seperti memotong arah laju KRI Imam Bonjol-383. Dan berikut foto-foto eksklusif dari Dispen Koarmabar yang diperoleh dari sumber Merdeka.com.
0 Response to "menegangkan..!!!! TNI AL acungkan senjata kekapal Cost Guard China karena ini....."
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.